July 7, 2025
IMG-20230928-WA0006
Petir adalah kilatan cahaya hasil pertemuan awan yang bermuatan positif dengan awan yang bermuatan negatif. Kilatan cahaya ini akan menyambar benda yang tertinggi. Benda tertinggi bisa jadi hotel bertingkat, menara rumah tingkat dan lain-lain.
Pada artikel pembahasan kali ini kita merucut di rumah saja.
Tentu orang awam akan bertanya-tanya metode apa yang sebaiknya digunakan untuk memasang instalasi penangkal petir tersebut?

Adakah ketentuan nilai hambatan-hambatan tertentu yang menjadi ambang batas?

Jenis Penangkal Petir
Di tinjau dari jenis penangkal petir terdapat 2 (dua) jenis penangkal petir, yaitu:
  • Penangkal petir konvensional
  • Radius petir penangkal petir
Pada kesempatan kali ini kita hanya membahas penangkal petir konvensional karena jenis penangkal petir ini yng sering di gunakan.

Daripada berlama-lama pembukaan, yuk kita ulas bersama di bawah ini.

Konstruksi Penangkal Petir Konvensional di Luar Rumah
Bagaimana dengan instalasi grounding di bagian luar atau outdoor. Untuk tipe yang umum atau konvensional dapat dilihat pada gambar berikut :
Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Sistem grounding yang terpasang ada dua macam instalasi yaitu untuk listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua sistem grounding ini memang harus memisahkan pemasangannya dan jarak paling tidak 10 m.
  2. Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN.
Komponen Instalasi Grounding
Komponen instalasi grounding adalah sebagai berikut :
  1. Grounding rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri dari pipa galvanis medium , kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan dilengkapi dengan splitzen yang dikencangkan dengan baut. Panjang grounding rod ini biasanya antara 1,5 ms/d 3 m.
  2. Pipa PVC, yang digunakan sebagai kejutan (konduit) dari kabel grounding yang ditanam di dinding / dinding atau untuk jalur kabel penangkal petir.
Dari kWh meter, kawat tembaga BC yang terpasang dalam pipa PVC sebagai konduit bertemu dengan grounding rod dalam satu bak kontrol.
Untuk instalasi penangkal petir, terminal udara yang terpasang harus mampu meng-cover hingga radius 120 derajat.

Dan di posisi air teminal, batang tembaga disambung dengan kabel BC langsung menuju grounding rod.

Parameter dalam menentukan kualitasĀ 
Parameter yang paling penting dalam menilai kualitas grounding adalah resistansi atau nilai resistansi dalam satuan Ohm, yang diukur pada koneksi grounding tersebut.
Semakin kecil nilai penahannya, semakin baik grounding tersebut. Artinya arus gangguan listrik atau petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti.
Ingat, arus listrik secara alami cenderung mencari jalan dengan kendala termudah…( Prinsipnya sama dengan manusia yah..)

Nilai yang umum dipakai adalah nilai resistansi maksimal 5 Ohm untuk instalasi listrik rumah dan maksimal 2 ohm untuk instalasi petir. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan dalam PUIL 2011.

Sistem Proteksi Petir Sangkar Konduktor (Sistem Faraday)

Perlindungan petir ini, berasal dari Sistem Faraday Cage atau tipe sangkar, terdiri dari konduktor bertautan yang menutupi atap dan dinding bangunan yang akan dilindungi. Terminal petir berupa tiang-tiang penangkal yang kecil diposisikan di sekitar tepi atap dan di titik-titik tinggi. Jaringan konduktor mengikuti perimeter eksternal atap. Jaringan ini dilengkapi dengan elemen transversal. Jarak antar terminal antara 5 dan 20 meter sesuai dengan efektivitas yang diperlukan.

Bagian atas konduktor yang dipasang di dinding dihubungkan ke atap, dan bagian bawah untuk sistem grounding khusus. Jarak antara dua konduktor turun adalah antara 10 dan 20 meter sesuai dengan tingkat proteksi petir yang diperlukan. Arus petir dialirkan melalui konduktor dan sistem grounding yang paling dekat dengan titik dampak sambaran petir. Contoh penggunaannya pada gedung bertingkat, hotel atau mall yang memiliki area bangunan yang luas.