Penangkal Petir dan Anti Petir mungkin itu adalah istilah yang sudah salah kaprah masuk dalam bahasa kita, kesan yang ditimbulkan dua istilah ini adalah aman 100% terhadap petir. Apakah benar demikian? Kita akan membahas terlebih dahulu apa yang terjadi dalam peristiwa petir. Petir adalah peristiwa alam yang sering terjadi di bumi, terjadi seringkali mengikuti peristiwa hujan baik air atau es, peristiwa ini diawali dengan munculnya awan hitam dan lidah api listrik bercahaya terang bergerak merambat terus memanjang kearah bumi bagaikan sulur akar dan kemudian diikuti suara menggelegar dan efeknya akan sangat fatal bila mengenai mahluk hidup.
PROSES TERJADINYA PETIR
Terdapat 2 teori yang mendasari proses terjadinya petir :
- Proses Ionisasi
- Proses Gesekan Antar Awan
a. Proses Ionisasi
Petir terjadi karena terkumpulnya ion-ion bebas yang bersifat negatif dan positif di awan, ion listrik yang dihasilkan oleh kelahiran antar awan dan kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk udara mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan perubahan padat (es) menjadi cair dan pada tahap pembekuan ini mencapai suhu dibawah 0 derajat yaitu antara -10° sampai -14° C.
Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan memuatnya akan memiliki potensi lain yang cukup besar untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut dengan petir.
b. Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses pergerakannya awan ini maka saling berbergesekan satu dengan yang lainnya, dari proses ini lahir elektron-elektron bebas bermutan negatif yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas.
Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di suatu kawasan, pada saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena elektron-elektron bebas ini saling memperkuat satu sama lain. Sehingga memiliki potensi yang cukup berbeda untuk menyambar permukaan bumi. Teori kedua ini mungkin masuk akal meskipun kejadian sebenarnya masih merupakan sebuah misteri.
PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA PETIR
Manusia selalu berusaha untuk menjinakkan keganasan alam atau setidaknya menghidarinya, salah satunya adalah Sambaran Petir . Beberapa metode yang pernah dikembangkan antara lain :
1. Penangkal Petir Kovensional / Faraday / Frangklin
Ilmu kedua diatas Faraday dan Frangklin mengetengahkan sistem yang hampir sama, yakni sistem penyalur arus listrik dengan menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding. Sedangkan sistem perlindungan yang dihasilkan ujung receiver / Splitzer adalah sama pada rentang 30° – 45°. Perbedaannya adalah sistem yang dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel penghantar terletak pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai penerima sambaran, dan bentuknya Berrupa sangkar elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.
2. Penangkal Petir Radio Aktif
Penelitian terus berkembang dan Menghasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan yang Dihasilkan oleh proses ionisasi, maka penggagalan proses ionisasi di lakukan dengan cara memakai Zat beradiasi misl. Radiun 226 dan Ameresium 241, karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa menetralkan muatan listrik awan.
Sedang manfaat lainnya adalah hamburan radiasi ion akan menambah muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang memuat besar tidak mampu dinetralkan oleh zat radiasi kemudian menyambar, maka akan condong mengenai unit radiasi ini.
Keberadaan penakal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi pemakaian zat beradiasi pada masyarakat yang disinyalir mempunyai efek negatif pada lingkungan hidup dan kesehatan.
3. Penangkal Petir Elektrostatik
Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian sistem penangkal petir Radioaktif, yaitu menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik yang Dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik yang Dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi.
CARA KERJA PENANGKAL PETIR
Mekanisme Kerja
Ketika awan menghantarkan listrik melintas diatas suatu bangunan yang terpasang penangkal petir, maka penerima elektroda pada bagian samping mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada unit kapasitornya. Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensinya pada bagian Ion Generator.
Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini di picu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion generator dilepaskan keudara melalui Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas ( Streamer leader ) untuk menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntunya masuk ke satu titik sambar.
Kerja Simultan
Pada unit Penangkal Petir secara simultan bekerja bergantian dari masing-masing unit penerima induksi, jumlahnya tergantung dari tipe dan modelnya. Bekerjanya secara bergantian dimana bila salah satu bagian unit melepaskan muatan ke udara / streamer maka ada bagian lain yang dalam proses pengisian muatan awan.
Tentu saja akurasi dan kemampuan Penangkal Petir masih tergantung dari 2 hal pendukung instalasi, yaitu:
- Kabel Penghantar harus minimal 50 mm
- Grounding maksimal 5 Ohm
Bila 2 syarat pendukung ini sudah terpenuhi maka kemampuan penakal petir akan maksimal.
ISTILAH PENANGKAL PETIR & ANTI PETIR
Penangkal Petir dan Anti Petir mungkin itu adalah istilah yang sudah salah kaprah dalam bahasa kita, kesan yang ditimbulkan dua istilah ini adalah aman 100% terhadap petir, akan tetapi kejadiannya tidak demikian.
Dalam penanggulangan bahaya petir memang ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi, bilamana kita ingin solusi/penyelesaian total akan bahaya petir, kita harus melihat faktor tersebut.
Sambaran Tidak langsung pada bangunan yakni ketika sambaran mengenai benda diluar areal pelindung dari penangkal petir yang terpasang, kemudian arus petir ini merambat melalui instalasi listrik, kabel data atau apa saja mengarah ke bangunan. Akhirnya hentakan tegangan dan arus merusak unit peralatan listrik / elektronik kita.
Masalah ini semakin runyam disaat ini karena banyaknya peralatan elektronik menggunakan tegangan kerja kecil, DC, dan sensitif, khususnya dalam urusan transfer data.
Maka pada dasarnya pengaman sambaran petir langsung / Penangkal petir eksternal bukan membuat posisi kita aman 100% terhadap petir, akan tetapi membuat posisi bangunan kita terhindar dari kerusakan fatal akibat sambaran Langsung, serta meminimalisir efek kerusakan pada peralatan elektronik bila ada sambaran menyambar bangunan kita.
Mungkin Penyalur Arus Petir adalah istilah yang tepat.
Penangkal Petir
Masih ada kemungkinan lain yakni sambaran petir tidak langsung, yaitu sambaran yang pada dasarnya tidak mengenai lokasi bangunan tetapi mengenai jauh di luar lokasi tetapi memasukkan listriknya merambat masuk ke jaringan instalasi listrik di bangunan dan merusak peralatan elektronik, untuk penanganan sambaran petir tidak langsung dapat digunakan Arrester yaitu perangkat yang bisa memotong dan membelokkan aliran arus / tegangan petir ke dalam grounding.
Untuk unit penangkal petir yang kami sediakan dapat anda baca lebih lanjut disini dan untuk brosur dapat anda unduh disini .